Anjing Makan Tuan Karena Kelapara
Senjata makan tuan adalah ungkapan bagi orang yang celaka karena ulahnya sendiri. Tapi kini ada lagi ungkapan baru: Anjing makan tuan.
Namun yang ini benar-benar terjadi, lantaran sang tuan kebangetan,
memelihara 7 ekor anjing tapi nggak memberinya makan, bahkan sampai 2
minggu. Entah karena dendam atau kelaparan, begitu melihat tuannya, 7
anjing kelaparan itu langsung menyerang dan memakan sang tuan.
Menurut keterangan polisi, korban bernama Andre Lamboga alias Apek
(55) baru tiba kembali di rumahnya Rabu pekan setelah pergi selama dua
minggu. Sepertinya, ia meninggalkan anjing-anjingnya begitu saja, tanpa
diberi makan. Tujuh ekor anjing
yang kelaparan dan kehausan selama 2 minggu itu diduga telah memangsa
tuannya sendiri di Batam, setelah sang tuan baru kembali dari kampung
halamannya di Manado.
“Kami menduga, anjing-anjing itu lapar, sehingga mereka menyerang
Andre, karena anjing-anjing itu tidak diberi makan selama 14 hari,” kata
seorang petugas polisi Batam seperti dikutip kantor berita Reuters.
Kabar tentang kematian Apek bikin geger warga perumahan Greenland,
Batam Centre, Selasa (6/9). Asal aroma tak sedap yang selama beberapa
hari terakhir menerpa perumahan itu akhirnya terkuak.
Apek, menurut laporan Tribun Batam, Rabu, tinggal di blok F3
Nomor 8 perumahan Greenland. Ia tewas mengenaskan. Potongan tubuhnya
terpisah-pisah. Yang tersisa hanyalah paha kiri, dan bagian kepala.
“Tengkoraknya ditemukan di dapur, dan tubuhnya ditemukan di depan
rumahnya,” kata seorang polisi.
Polisi juga menemukan tulang-belulang dari 2 ekor anjing lain, yang diyakini juga telah telah dimakan 7 anjing lapar yang masih hidup .
Polisi belum bisa memastikan penyebab meninggalnya Apek. Demikian
pula, apakah anjing-anjing itu memangsa tuannya ketika masih hidup atau
setelah meninggal. Warga sekitar selama ini mengetahui Apek tinggal
sendiri di rumahnya itu. Ia tak memiliki famili di sekitar rumahnya.
Sejumlah warga mengaku, mereka sudah menduga aroma bangkai yang selama
beberapa ini mereka rasakan berasal dari rumah Apek. Namun tidak seorang
pun berani memasuki rumah penjual lontong sayur itu, karena anjing peliharaannya terkenal ganas.
Setelah curiga dengan keberadaan Apek yang 2 pekan lebih tidak
diketahui, warga memberanikan diri untuk mengecek rumah tersebut.
Seorang petugas satpam perumahan itu mengaku penasaran saat melihat
koper berbaris di depan rumah Apek, beberapa hari setelah pria itu tiba
kembali di rumah.
Warga kaget ketika melihat dari balik jendela ada potongan tulang
yang sudah tercabik-cabik. Mereka lalu memberi tahu polisi. Selasa
siang, sisa potongan tubuh Apek langsung dibawa ke RS Otorita Batam
untuk divisum. [kompas]