Selasa, 13 September 2011


Anjing Makan Tuan Karena Kelapara


anjing makan tuannya sendiri di batam
Senjata makan tuan adalah ungkapan bagi orang yang celaka karena ulahnya sendiri. Tapi kini ada lagi ungkapan baru: Anjing makan tuan. Namun yang ini benar-benar terjadi, lantaran sang tuan kebangetan, memelihara 7 ekor anjing tapi nggak memberinya makan, bahkan sampai 2 minggu. Entah karena dendam atau kelaparan, begitu melihat tuannya, 7 anjing kelaparan itu langsung menyerang dan memakan sang tuan.
Menurut keterangan polisi, korban bernama Andre Lamboga alias Apek (55) baru tiba kembali di rumahnya Rabu pekan setelah pergi selama dua minggu. Sepertinya, ia meninggalkan anjing-anjingnya begitu saja, tanpa diberi makan. Tujuh ekor anjing yang kelaparan dan kehausan selama 2 minggu itu diduga telah memangsa tuannya sendiri di Batam, setelah sang tuan baru kembali dari kampung halamannya di Manado.
“Kami menduga, anjing-anjing itu lapar, sehingga mereka menyerang Andre, karena anjing-anjing itu tidak diberi makan selama 14 hari,” kata seorang petugas polisi Batam seperti dikutip kantor berita Reuters.
Kabar tentang kematian Apek bikin geger warga perumahan Greenland, Batam Centre, Selasa (6/9). Asal aroma tak sedap yang selama beberapa hari terakhir menerpa perumahan itu akhirnya terkuak.
Apek, menurut laporan Tribun Batam, Rabu, tinggal di blok F3 Nomor 8 perumahan Greenland. Ia tewas mengenaskan. Potongan tubuhnya terpisah-pisah. Yang tersisa hanyalah paha kiri, dan bagian kepala. “Tengkoraknya ditemukan di dapur, dan tubuhnya ditemukan di depan rumahnya,” kata seorang polisi.
Polisi juga menemukan tulang-belulang dari 2 ekor anjing lain, yang diyakini juga telah telah dimakan 7 anjing lapar yang masih hidup .
Polisi belum bisa memastikan penyebab meninggalnya Apek. Demikian pula, apakah anjing-anjing itu memangsa tuannya ketika masih hidup atau setelah meninggal.  Warga sekitar selama ini mengetahui Apek tinggal sendiri di rumahnya itu. Ia tak memiliki famili di sekitar rumahnya. Sejumlah warga mengaku, mereka sudah menduga aroma bangkai yang selama beberapa ini mereka rasakan berasal dari rumah Apek. Namun tidak seorang pun berani memasuki rumah penjual lontong sayur itu, karena anjing peliharaannya terkenal ganas.
Setelah curiga dengan keberadaan Apek yang 2 pekan lebih tidak diketahui, warga memberanikan diri untuk mengecek rumah tersebut. Seorang petugas satpam perumahan itu mengaku penasaran saat melihat koper berbaris di depan rumah Apek, beberapa hari setelah pria itu tiba kembali di rumah.
Warga kaget ketika melihat dari balik jendela ada potongan tulang yang sudah tercabik-cabik. Mereka lalu memberi tahu polisi. Selasa siang, sisa potongan tubuh Apek langsung dibawa ke RS Otorita Batam untuk divisum. [kompas]
anjing makan tuan karena kelaparan

Senin, 12 September 2011

Ada Satelit NASA Mau Jatuh ke Bumi, Warga Diharap Waspada

 

NASA memberikan peringatan bahwa The Upper Atmosphere Research Satellite (UARS), satelit yang sudah mati, akan jatuh ke Bumi dalam enam minggu ke depan ini. Kendati begitu, NASA belum bisa memprediksi tanggal yang tepat mengenai jatuhnya satelit ini.

UARS adalah satelit yang diluncurkan pada tanggal 15 September 1991 oleh pesawat luar angkasa Discovery dan diperkirakan masuk Bumi pada akhir bulan ini atau awal Oktober mendatang. Satelit ini sudah tidak berfungsi sejak 14 Desember 2005 dan pada pada dasarnya didesain untuk misi selama 3 tahun.

UARS mengandung senyawa kimia yang diperoleh dari lapisan ozon, angin, dan suhu di stratosfer, serta masukan energi dari Matahari.

The Upper Atmosphere Research Satellite (UARS)
Satelit ini memiliki panjang 11 meter dan diameter mencapai 4,5 meter. Seperti dikutip dari TG Daily, meski satelit ini akan menjadi potongan-potongan terpisah saat masuk ke Bumi, tapi tidak semua bagian terbakar di atmosfer.


Risiko menyangkut keselamatan publik dan beberapa bangunan yang mungkin terkena reruntuhan dari UARS sangat tinggi. NASA mengimbau agar pihak-pihak yang menemukan potongan satelit dari ruang angkasa ini menghindar. Semua pihak pun diminta proaktif melaporkan kepada yang berwajib jika menemukan potongannya.


Data terbaru menunjukkan, UARS mengorbit 155 sampai 280 kilometer dengan kemiringan 57 derajat ke arah khatulistiwa . NASA memperkirakan bangkai satelit ini akan mendarat pada suatu tempat antara 57 derajat khatulistiwa ke arah selatan atau 57 derajat ke arah utara.


Bila benda ini tidak terbakar di atmosfer, maka akan menimbulkan kerusakan dan kehancuran yang sangat parah terhadap beberapa bangunan di Bumi.


Sumber : National Geographic Indonesia